Jumat, 05 Oktober 2007

Fenomena Artis Daerah, Supremasi Selera dan Spirit Berinovasi

Fenomena popularitas Kangen Band dan Matta banyak mendapat perhatian pengamat musik Indonesia. Ada yang bilang kalo band2 asal daerah itu merusak musik Indonesia dan karya mereka tak dapat dipertanggung jawabkan. Musikalitas mereka belum pantas untuk masuk dapur rekaman dan merelease album untuk bersaing di dunia musik tanah air.

Yang saya pertanyakan kenapa seniman2 asal daerah yang dikritik, yang dihujat karena tampang personel nya berantakan, suara tidak memadai, skill bermusik mereka dangkal tapi disukai banyak orang…??? Aneh memang tapi ini menarik untuk di bahas.

Kalau kita runut kronologis ceritanya, dan sepanjang pengamatan saya dalam mengamati geliat dunia hiburan di Indonesia. Bisa dikatakan Inul Daratista-lah pelopornya. Dari Pasuruan ia goyang Indonesia. Penyanyi kampung yang berjudi ke Ibukota, dihujat, dikritik, musuh para seniman senior juga para ulama.

Di tahun 2003, Bermodalkan mesin bor di Pinggul, ia sukses membuat lubang baru dalam menampilkan musik dangdut di mata penikmatnya. Dangdut ga melulu soal suara melayu mendayu2, harus ada goyang nya…”dangdut tak goyang bagai sayur tanpa garam, kurang enak, kurang sedap”…sadar atau tidak, satu bait lagu Inul ini yang berjudul "Goyang Inul", adalah tonggak sejarah dimulainya era baru berdangdut. Boleh dikatakan "supersemar-nya dunia dangdut Indonesia” dari konservatif ke modern. Syair itu begitu menginspiraikan penyanyi2 dangdut lain di daerah maupun ibukota untuk berdangdut a la Inul.

Mari lihat sekarang, hampir semua pedangdut membekali pinggulnya dengan perkakas rumah tangga…ada yang naruh mesin cor di pinggul, vibrator, gergaji, alat setrum, ada yang goyang Macan, bahkan ada yang bisa mematah-matahkan pinggulnya. wow luar biasa. Inul is one of inspiring person for Music. Toh walaupun banyak yang tidak menyukai dangdut era baru ini, tapi tidak sedikit pula-bahkan lebih banyak-yang menggemari Dangdut model ini. ia terus berkembang dan semakin banyak pecintanya.

Tahun 2006, dunia per MC-an gempar karena sosok katro Tukul Arwana. Disini saya mengangkat topi setinggi2nya, membungkukan badan sedalam2nya, dan mengaacungkan jempol sebanyak2nya kepada yang punya ide kreatif untuk menciptakan comedy talkshow 4 mata. Saya pribadi menganugrahi beliau –si yang punya ide- sebagai ide paling kreatif 2006.

Pernahkah anda terpikir sebelumnya, bahwa apakah akan sukses dan diminati banyak orang sebuah talk show, dengan seorang host berwajah jelek, tidak pintar, ga bisa bahas inggris, n ga punya background jadi MC, serta Cuma ngandelin laptop? Saya pribadi tidak pernah terpikir pikiran itu.

Dan apa yang terjadi…4 mata meledak, Tukul jadi ikon baru dunia hiburan Indonesia.penonton banyak yang suka dengan semua originalitas nge-joke ala Tukul. aneka produk berlomba untuk menjadi sponsor acara tersebut, bahkan setiap episode, 4 mata pasti disponsori oleh produk yang berbeda. Dengan modal laptopnya, yang selalu stand by mem-provide pertanyaan kepada tukul untuk ditanyakan kepada bintang tamu, dan juga PD yang kelewat tinggi, Tukul got place to rock the world.

Dan kemarin di awal 2007, dunia band Indonesia yang dapat giliran untuk diguncang. Band asal lampung, Kangen Band beraksi, sekumpulan anak jalanan yang bercita2 untuk punya band terkenal datang dan mengundang sejumlah kontroversi.. saya akui kangen band emang belum layak untuk menelurkan sebuah karya dalam bentuk album rekaman. Selain karena musikalitas mereka dalam bermusik masih dalam taraf kurang memadai…nama kangen band sendiri dan packaging mereka yang ajaib alias tidak semenarik band2 papan atas Indonesia yang lain, menambah panjang daftar ke belum siapan mereka memasuki dunia hibuaran. Hampir setiap band punya pentolan dengan wajah tampan dan public speaking yang bagus, Peterpan punya Ariel, Dewa punya Ahmad Dhani, GIGI punya Armand Maulana, dll. Kangen Punya Siapa?

Ada seorang pemusik Indonesia yang bilang bahwa musik yang diusung Kangen bersifat merusak dan tidak dapat dipertanggungjawabkan karyanya. Tapi personel Kangen berkilah, mereka berfilosofi yaitu atas kebebasan berkarya maka mereka ada, dan berkarier. Ya, saya kira itu sudah lebih dari cukup alasan kenapa mereka sah2 saja untuk bermusik.tidak ada yang berhak menghalangi seseorang dalam berkarya.

Tapi toh walaupun nyaris tanpa sesuatu yang bisa dimanfaatkan, kangen bisa membius banyak orang untuk mencintai musik mereka. Gaya mereka yang terkesan maksa untuk menjadi anak Gaul, suara sang vokalis yang jauh dari kata merdu, dan latar belakang mereka yang hanya anak2 jalanan, mengundang simpati tersendiri bagi masyarakat Indonesia.namun ada satu kekuatan yg mereka punya tapi belum tentu dimiliki band2 lain. yaitu kemampuan mereka men-compose musik easy listening dengan lirik sederhana bahkan cenderung norak. Hal ini juga diikuti oleh Matta Band…yang sebelas-dua belas dengan Kangen.

Inul Daratista, Tukul Arwana, dan Kangen Band adalah beberapa contoh sukses artis daerah yang berhasil menaklukan Ibukota. Mungkin banyak yang tidak suka dan mengecam keberaadaan mereka,tapi buat siapa saja yang telah dan ingin menghujat mereka tolong jangan menafikkan fakta bahwa mereka punya penggemar, mereka itu fenomenal, karya mereka menjadi selera mayoritas penduduk bumi Indonesia. Ya, selera itu absolut, tiap orang punya selera berbeda2 dalam segala hal termasuk seni.ini lah kenyataannya, dan buat orang yang tidak suka mereka, dengan berat hati anda harus gigit jari, karena selera masyarakat Indonesia tertuju pada mereka. Selera berada di tampuk tertinngi perassan manusia dalam menyukai suatu hal. Ga bisa diganggu gugat apalagi diganti. Yang di puja lah yang bisa mengganggu gugat dan merubah selera sang pemuja, bukan kritikus atau orang lain manapun.


Satu hal lagi, ini tentang pikiran inovatif mereka. Manusia yang sifat dasar nya serakah dan tidak mudah puas, cenderung bersikap bosan terhadap sesuatu yang monoton, dibutuhkan satu hal walaupun kecil, yang bisa refresh hidup mereka. Disini, mereka bertiga hadir menawarkan sesuatu yang baru pada manusia2 indonesia yang sedang jenuh akan ke statisan hidup mereka.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

dulu saya sering bersenandung kalo denger pengamen nyanyi di bus kota, lama-lama saya hafal liriknya. eh, ternyata lagunya kangen band, saya tahu band itu setelah heboh di TV...