Jumat, 28 September 2007

Ketika inspirasi itu...BUNUH DIRI!!!

Dalam satu bulan kebelakang ini, media massa Indonesia ramai memberitakan 3 kasus percobaan bunuh diri. Di Surabaya, Ada seorng ibu yg mau bunh diri dangan melompat dari kondominiumnya yang terletak di lantai 9, alsannya karena ia sudah tak tahan di kejar2 polisi karena problem rumah tangganya. Ada tukang es cendol yang mau bunuh diri dengan ingin melompat dari tower listrik bertegangan tinggi, ada pula pensiunan TNI yang tak tahan dengan tingkah-laku menantunya, dan mencoba bunuh diri dari atap rumahnya di semarang. 3 kasus ini menarik untuk dipikirkan. Karena aneh…dalam kurun waktu kurang dari 1 bulan, 3 orang di 3 tempat berbeda melakukan 3 aksi percobaan bunuh diri. Dan namanya juga percobaan so hasil akhirnya urung dilaksanakan.

Terlepas dari berbagai macam alasan mereka mencoba menutup usia sendiri. Media massa punya peranan penting dalam hal inspirasi bagi mereka. Dimulai awal decade 2000-an, program Kriminal di layar kaca menjamur, hampir semua stasiun tv swasta punya program tv ber-genre criminal news program. Positifkah tayangan macam ini menurut anda?

Kalau saya menilai itu negatif, alasannya Kriminal dibuatnya (para produser) menjadi tontonan eksklusif. Dahulu berita kriminal hanya merupakan sisipan dari program berita umum, hanya satu segmen (maksimal) untuk menginfokannya. Namun sekarang, seolah-olah para produser TV bias meramal bahwa program kriminal bakal menjadi Most-Wanted Program on TV di masa depan. Berita kriminal sekarang menjadi salah satu acara unggulan pendongkrak rating, bukan merupakan sisipan di berita umum namun dijadikan program tersendiri berdurasi 30 menit, penuh darah dan kekerasan, dan ditayangkan bebas pada siang dan sore hari tanpa ada himbauan khusus pada orang dewasa untuk mengawasi anak2 mereka menonton tontonan seperti ini.

Kita tahu dari dulu juga kriminal selalu ada, terjadi, ada pelaku, dan pelaku kriminal memakan korban. Saya menilai suatu kasus dikatakan kriminal apabila ada pelaku dan korban. Perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, penipuan, dll. Namun sejak kapan orang bunuh diri dikategorikan tindakan kriminal? Mungkin ada pelaku, tapi siapa korbannya? Ada yang bisa menjawab?

Kembali ke inspirasi, ya, saya berpikir orang yang mencoba bunuh diri, terinspirasi dari tayangan2 kriminal di tv. Di tv semua hal di informasikan tentang bunuh diri. Mulai alasan kenapa orang2 bunuh diri, bagaimana caranya, dan tentu disertai gambar2 dramatis khas berita kriminal. Memang tidak hanya berita kiminal di tv yang bertanggung jawab dalam hal information and inspiration provider tentang bunuh diri, semua film, Koran, novel dll juga.

Saya masih sepakat dengan adanya berita kriminal di tv ataupun di media2 lain, namun hendaknya porsinya dikurangi, durasi dipersingkat, hentikan peng-eksklusif-an nya, dan jam penayangan yang harus sebisa mungkin tak dapat diakses oleh penonton anak2. saya khawatir masa depan anak2 indonesia yang selalu dicekokin berita tak layak konsumsi buat kaum muda seperti mereka. Sekarang saja orang dewasa bisa terinspirasi untuk bunuh diri, apalagi anak2 polos seperti mereka.

Tidak ada komentar: