Senin, 02 Juni 2008

Jangan Jadikan Bangsa Indonesia Bangsa yang Mengemis!!!

Motivator Kenamaan Indonesia, Tung Desem Waringin, melakukan aksi sebar uang dengan meenghamburkannya dari angkasa pada Minggu (1 Juni 2008), di Stadion Baladika, Serang Banten. Aksi ini dilakukan dalam rangka peluncuran buku terbarunya Marketing Revolution. Tidak hanya uang yang dibagikan oleh sang motivator, tapi juga tiket seminarnya dan juga voucher belanja. Tapi memang yang paling dominan adalah cash money senilai total 100 juta rupiah yang di bagi dalam pecahan 1.000, 5.000 dan 10.000 Rupiah.

Sayang ketika berita itu turun tidak ada penjelasan dari yang empunya acara, alasan pastinya. Jujur saja saya ragu kalau hujan uang itu dilaksanakan sebagai usaha mempromosikan buku terbarunnya. Kalau memang itu kenapa tidak membagi2kan buku dan tiket seminar saja. saya bingung apa yang mendasari beliau yang terhormat melakukan aksi ini? Dari dasar pemikiran inilah saya ingin mengajak,anda semua, para pembaca yang budiman, untuk sekedar bermain terka menerka, kira2 apa yang mendasari Pak Tung Desem Waringin melakukan hal itu?
Saya pribadi punya 3 alasan yang mungkin mendasari beliau menciptakan aksi ini.
Pertama untuk Memperingati hari lahirnya Pancasila yang jatuh tepat hari itu 1 Juni 2008. Kedua sebagai rasa prihatin terhadap rakyat karena kenaikan harga BBM.Atau yang ketiga, hanya sekedar usaha menaikkan popularitas dirinya.

Kita mulai yang pertama. Peringatan hari lahirnya pancasila ke 63 tepat jatuh dihari minggu kemarin 1 juni 2008. setiap WNI di republik ini punya cara masing2 dalam merayakan lahirnya dasar negara republik indonesia tercinta ini. sebagai warga negara yang baik, yang ingin mengamalkan pancasila secara konkrit, Itu sah-sah saja dilakukan, apalagi dia seorang jutawan yang punya harta berlebih, kan tidak ada salahnya bagi2 rezeki ke sesama, sekalian berbuat amal kebajikan.

Yang kedua, banyak pihak prihatin dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga bbm sebesar 28,7 %. Ada yang pro dan kontra. Terlepas dari pro dan kontra itu, mungkin pak Tung ingin meringankan sedikit beban rakyat sekaligus mendukung pemerintah dalam program pemberian BLT, dengan menghujani warga Serang uang ratusan juta. Kalau memang ini alasannya, saya meragukan kredibilitas seorang Tung Desem Waringin sebagai seorang motivator kelas wahid Nasional. Kita tau lah... apa pekerjaan motivator. Mereka berusaha memberikan pelatihan pada semua orang untuk selalu berpikiran positif dalam hidup. Selalu bersemangat dalam berusaha menggapai cita2. tidak kenal putus asa dan tidak takut akan hidup yang penuh resiko. Selalu kejar apa yang menjadi cita2 kita. Pantang meminta2 atau sekedar mengharap belas kasih orang. Lalu pelatihan macam apa yang diberikan oleh motivator in kepada rakyat? Sesuaikah dengan slogan-slogan, jargon dan motto hidup seseorang yang selalu mengajari manusia-manusia lain menjadi pribadi yang tangguh. Hujan Uang itu tak ubah nya sebuah pentas akbar yang melatih rakyat indonesia yang malang semakin berjiwa peminta. Pengharap. Pengemis. Pemalas. Cukup sudah dengan progam BLT pemerintah sebagai kompensasi rakyat miskin indonesia atas keputusannya menaikkan harga BBM. Bantuan Langsung Tunai pemerintah dan Hujan Uang Tung Desem Waringin adalah sama menurut hemat saya. Saya adalah yang pro terhadap pemerintah dalam kenaikkan harga BBM, pemerintah punya alasan kuat untuk mengeluarkan ini. Harga minyak global yang sudah menyentuh angka US$ 130 per barel direspon negara2 diseluruh dunia dengan menaikkan harga BBM untuk keperluan domestiknya. Namun di lain kasus, saya menentang program BLT nya. Terlalu memanjakan saya pikir, itu lebih baik diganti dengan penyediaan lapangan kerja, atau dilakukan pelatihan2 bagi mereka2 yang uneducated and untrained people agar menjadi manusia2 yang produktif. Uang tunai yang diberikan kepada mereka tanpa ilmu yang memadai untuk memberdayakannya niscaya akan berguna dalam waktu singkat tapi tidak dalam waktu yang lama. Uang itu akan habis dibelanjakan sia2 hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang mendesak. Mengalir hingga habis seperti air. Sia-sia.

Profesi sebagai seorang motivator adalah profesi yang menjanjikan. Profesi ini bisa menjadikan kita jutawan yang makmur dan tersohor di masyarakat. pekerjaan ini sedang naik daun belakangan ini, sehingga memunculkan banyak tokoh yang saling bersaing dalam industri ini. Self-promotion yang gencar menjadi penting kiranya untuk menjaga eksistensi dan popularitas. Dan hujan uang itu mungkin strategi marketing Tung Desem Waringin untuk me-market-kan diri, produk jasa, dan juga bukunya. Bukankah judul buku yang di promosikan nya adalah berjudul Market Revolution, mungkin hujan uang itu salah satu Revolusi teknik pemasaran produk yang beliau tawarkan dalam bukunya. Do it first, then the others will follow, Dahsyat. Itu penjelasan untuk alasan ketiga.

Namun jika alasan ketiga ini yang menjadi dasar, saya khawatir.jika hujan uang, BLT atau apapun itu menjadi trend untuk memasarkan sebuah produk, baik oleh institusi semisal perusahaan, pemerintah (produk pemerintah bisa merupakan undang-undang, kebijakan, keppres dll),maupun personal maka yang terjadi adalah semakin terlatih lah orang Indonesia menjadi pemalas dan hidup hanya berdasarkan bantuan, tidak ada usaha, kerja keras dan semangat untuk berkarya. Bantuan seperti itu percayalah, tidak baik bagi masyarakat. Kita menjerumuskan masyarakat kita sendiri ke dalam pendangkalan karakter untuk bisa hidup mandiri dan bebas tanpa ketergantungan pada apapun..

Jadi dimana semangat Kebangkitan Nasional yang di sampaikan Dedy Mizwar dengan lantang itu???

....
Bangkit itu Malu...Malu jadi Benalu...Malu karena Minta Melulu!!!
Bangkit itu Tidak Ada...Tidak ada kata Menyerah...Tidak ada kata Putus Asa!!!
.....

3 komentar:

Luf mengatakan...

setuju ki.. biar gimanapun, penting buat kita untuk mulai jadi orang yang punya semangat independensi dan nggak suka dikasihani.. btw, blogmu aku link yah...

galuh mengatakan...

Betul...
emang jaman skr pengemis itu bejibun
kadang2 masih segar bugar jg minta2.. bener2 kita ini bangsa pemalas
ga mw berusaha
usaha dikit aja ga berhasil udah mutung...
jadi pembantu kek, apa kerja d pabrik kan juga lumayan tuh

Armstrong da Jimmy mengatakan...

Luar biasa jiwa nasionalnya, yg berkobar kobar... :D